1.1
Apa itu
Mikrokontroler?
Komputer
hadir dalam kehidupan manusia baru 50 tahun terakhir, namun efeknya sangat
besar dalam mengubah kehidupan manusia, bahkan melebihi penemuan manusia
lainnya seperti radio, telepon, automobil, dan televisi. Begitu banyak aplikasi
memanfaatkan komputer, terutama dalam pemanfaatan kemampuan chip mikroprosesor
di dalamnya yang dapat melakukan komputasi sangat cepat, dapat bekerja sendiri
dengan diprogram, dan dilengkapi memori untuk menyimpan begitu banyak data.
Seiring dengan perkembangan zaman, semakin luaslah kebutuhan akan kemampuan
seperti yang dimiliki oleh komputer, sehingga menyebabkan munculnya
terobosan-terobosan baru yang salah satunya adalah dibuatnya chip
mikrokontroler.
Mikrokontroler adalah
single chip computer yang memiliki kemampuan untuk diprogram dan digunakan
untuk tugas-tugas yang berorientasi kontrol. Mikrokontroler datang dengan dua
alasan utama, yang pertama adalah kebutuhan pasar (market need) dan yang kedua adalah perkembangan teknologi baru.
Yang dimaksud dengan kebutuhan pasar adalah kebutuhan yang luas dari
produk-produk elektronik akan perangkat pintar sebagai pengontrol dan pemroses
data. Sedangkan yang dimaksud dengan perkembangan teknologi baru adalah
perkembangan teknologi semikonduktor yang memungkinkan pembuatan chip dengan
kemampuan komputasi yang sangat cepat, bentuk yang semakin mungil, dan harga
yang semakin murah.
1.2 Perbedaan Mikrokontroler dan
Mikroprosesor
Terdapat
perbedaan yang signifikan antara mikrokontroler dan mikroprosessor. Perbedaan
yang utama antara keduanya dapat dilihat dari dua faktor utama yaitu arsitektur
perangkat keras (hardware architecture)
dan aplikasi masing-masing.
Ditinjau
dari segi arsitekturnya, mikroprosesor hanya merupakan single chip CPU,
sedangkan mikrokontroler dalam IC-nya selain CPU juga terdapat piranti lain
yang memungkinkan mikrokontroler berfungsi sebagai suatu single chip computer.
Dalam sebuah IC mikrokontroler telah terdapat ROM, RAM, EPROM, serial interface
dan paralel interface, timer, interrupt controller, konverter Anlog ke Digital,
dan lainnya (tergantung feature yang melengkapi mikrokontroler tersebut).
Sedangkan
dari segi aplikasinya, mikroprosessor hanya berfungsi sebagai Central
Processing Unit yang menjadi otak komputer, sedangkan mikrokontroller, dalam
bentuknya yang mungil, pada umumnya ditujukan untuk melakukan tugas–tugas yang
berorientasi kontrol pada rangkaian yang membutuhkan jumlah komponen minimum
dan biaya rendah (low cost).
1.3 Aplikasi Mikrokontroler
Karena
kemampuannya yang tinggi, bentuknya yang kecil, konsumsi dayanya yang rendah,
dan harga yang murah maka mikrokontroler begitu banyak digunakan di dunia.
Mikrokontroler digunakan mulai dari mainan anak-anak, perangkat elektronik
rumah tangga, perangkat pendukung otomotif, peralatan industri, peralatan
telekomunikasi, peralatan medis dan kedokteran, sampai dengan pengendali robot
serta persenjataan militer. Terdapat beberapa keunggulan yang diharapkan dari
alat-alat yang berbasis mikrokontroler (microcontroller-based
solutions) :
·
Kehandalan tinggi (high reliability) dan
kemudahan integrasi dengan komponen lain (high
degree of integration)
·
Ukuran yang semakin dapat diperkecil (reduced in size)
·
Penggunaan komponen dipersedikit (reduced component count) yang juga akan
menyebabkan biaya produksi dapat semakin ditekan (lower manufacturing cost)
·
Waktu pembuatan lebih singkat (shorter development time) sehingga lebih
cepat pula dijual ke pasar sesuai kebutuhan (shorter time to market)
·
Konsumsi daya yang rendah (lower power consumption)
1.4 Perkembangan Mikrokontroler
Karena
kebutuhan yang tinggi terhadap “chip-chip pintar” dengan berbagai fasilitasnya,
maka berbagai vendor juga berlomba untuk menawarkan produk-produk
mikrokontrolernya. Hal tersebut terjadi semenjak tahun 1970-an. Motorola mengeluarkan seri mikrokontroler
6800 yang terus dikembangkan hingga sekarang menjadi 68HC05, 68HC08, 68HC11,
68HC12, dan 68HC16. Zilog juga mengeluarkan seri mikroprosesor Z80-nya yang
terkenal dan terus dikembangkan hingga kini menjadi Z180 dan kemudian diadopsi
juga oleh mikroprosesor Rabbit. Intel mengeluarkan mikrokontrolernya yang
populer di dunia yaitu 8051, yang karena begitu populernya maka arsitektur 8051
tersebut kemudian diadopsi oleh vendor lain seperti Phillips, Siemens, Atmel,
dan vendor-vendor lain dalam produk mikrokontroler mereka. Selain itu masih ada
mikrokontroler populer lainnya seperti Basic Stamps, PIC dari Microchip, MSP
430 dari Texas Instrument dan masih banyak lagi.
Selain
mikroprosesor dan mikrokontroler, sebenarnya telah bemunculan chip-chip pintar
lain seperti DSP prosesor dan Application Spesific Integrated Circuit (ASIC).
Di masa depan, chip-chip mungil berkemampuan sangat tinggi akan mendominasi
semua desain elektronik di dunia sehingga mampu memberikan kemampuan komputasi
yang tinggi serta meminimumkan jumlah komponen-komponen konvensional.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar